Senin, 02 Januari 2012

Pertumbuhan Ekonomi 2012 6,2%

Pengamat ekonomi CIDES Umar Juoro memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 hanya mencapai 6,2 persen karena terpengaruh pelemahan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat.
"Memasuki 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia kemungkinan akan menurun karena melemahnya perekonomian dunia yang disebabkan oleh krisis Eropa yang berkepanjangan dan lemahnya perekonomian AS," ujarnya dalam pemaparan di Jakarta, Selasa.


Untuk itu, menurut Umar, tantangan berikutnya adalah mendorong perekonomian domestik sebagai upaya mengatasi pelemahan ekonomi dunia.

Ia menjelaskan cara yang efektif adalah melalui percepatan pembangunan infrastruktur, dorongan pengembangan UKM dan peningkatan konsumsi domestik terutama untuk produksi dalam negeri.
Umar mengatakan upaya tersebut harus ditempuh, karena pertumbuhan ekspor akan mengalami penurunan hanya mencapai 12 persen, dari angka tahun 2011 sebesar 14 persen, karena pelemahan ekonomi yang dialami negara-negara tujuan ekspor. "Upaya-upaya ini sejalan dengan peningkatan kesempatan kerja," kata Umar.

Umar juga memperkirakan pada tahun depan, nilai investasi akan meningkat, konsumsi masyarakat cukup tinggi namun pertumbuhan sektor manufaktur kemungkinan akan melemah kembali.
"Sektor telekomunikasi akan tumbuh tinggi, namun pertumbuhan perdagangan dan perumahan akan mengalami penurunan, jika pembangunan infrastruktur dipercepat maka dapat mengkompensasi penurunan pertumbuhan ini," ujarnya.

Ia mengatakan inflasi dapat terkendali pada kisaran 5,0 persen asalkan pemerintah mampu meningkatkan produksi pangan dan perbaikan sistem distribusi dalam negeri.

Menurut dia, Indonesia juga memiliki kerentanan cukup tinggi terhadap arus modal dibandingkan negara-negara tetangga yang menerapkan kendali modal karena dapat berdampak pada stabilitas perekonomian. "Karena itu, Indonesia perlu melakukan upaya untuk membuat modal masuk lebih lama tinggal di Indonesia untuk mengurangi volatilitas dalam nilai tukar rupiah," ujar Umar.

Secara jangka panjang, lanjut Umar, kondisi ekonomi Eropa dapat mempercepat pergeseran kekuatan ke Asia, namun berbagai guncangan akan terjadi.

Ia mengatakan sekalipun perekonomian Asia seperti Tiongkok, India, Korea, Indonesia, Singapura, Malaysia dan Thailand tumbuh tinggi, namun pangsa perekonomian Asia masih relatif kecil. "Indonesia pada gelombang pergeseran itu, kita harus bisa memanfaatkan momen ini demi memajukan kesejahteraan rakyat," ujar Umar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar